Minggu, 04 Januari 2015









Judul Buku       :  Malam Di Atas Lautan - Night Over Water
Pengarang        :  Ken Follet
Penerbit           :  PT. Gramedia Pustaka
Tahun Terbit    :  Mei 2006
Tebal               :  568 halaman

     Tahun 1939, perang baru aja diumumkan, sekelompok elite menaiki kapal terbang yang paling mewah ---Pan American Clipper, menuju New York : bangsawan Inggris, Ilmuwan Jerman, pembunuh di bawah pengawalan, istri yang melarikan diri dari suaminya, dan pencuri yang sangat perlente tapi tak bermoral. Selama tiga puluh jam, tidak ada jalan keluar  dari istana terbang itu. Di atas Lautan Atlantik, ketegangan memuncak dan akhirnya meledak dalam klimaks yang dramatis dan berbahaya.

***

"Ken Follet - master of suspense - menyajikan drama luar biasa yang sepadan dengan Orient Express di udara ... kegalauan asmara dan intrik ... Benar-benar memuaskan!"
--Publishers Weekly

"Kisah memesona tentang ketegangan, ambisi, dan keserakahan!"
--Somerset American  

     Novel yang berjudul "Malam Di Atas Lautan - Night Over Water" karya Ken Follet ini menceritakan awal Perang Dunia II, dan terakumulasi di atas pesawat Pan America Clipper, pesawat yang dirancang dengan kemewahan, dan uniknya...bisa mendarat di air layaknya pesawat amphibi. Dari namanya saja bisa diketahui bahwa kapal terbang yaitu sebuah kapal yang bisa terbang. Tentu saja, kapal identik dengan air, maka kapal terbang ini hanya butuh perairan sebagai sarana pendaratannya. Kapal terbang yang diceritakan sendiri merupakan kapal terbang yang nyata dan pernah ada, yaitu kapal Pan American. Kapal ini terbang sekitar tahun 1930-an, tepatnya tahun 1939, tepat sebelum Perang Dunia II meledak di Eropa pada khususnya. Kapal terbang ini sendiri merupakan kapal eksklusif khusus dengan seat terbatas dan tiket yang hanya dibeli oleh orang-orang kaya saja. Kapal ini sendiri melayani penerbangan dari Eropa ke Amerika dengan jaminan waktu tempuh yang lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan kapal laut. Penumpang akan merasa seperti berada di atas kapal pesiar, namun dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat daripada kapal. Clipper sendiri adalah penerbangan trans-atlantik. Berangkat dari Southampton (Inggris) menuju ke New York (Amerika). 

     Cerita novel ini sendiri diawali dengan latar belakang tokoh-tokoh yang nantinya akan terbang menggunakan pesawat ini. Ada seorang putri bangsawan yang begitu sangat ingin lepas dari keluarganya, ada seorang pencuri dan penipu ulung yang hingga saatnya menaiki kapal tetap dapat bersembunyi dibalik identitas palsunya, ada sepasang kekasih yang menjalin cinta terlarang dimana sebenarnya si wanita telah memiliki suami, ada seorang wanita pemilik perusahaan sepatu yang menghadapi masalah yang berkaitan dengan perusahaannya apabila tidak segera pulang ke Amerika, dan yang paling menegangkan ialah ada seorang awak kapal yang diperintahkan untuk melakukan pembajakan pesawat oleh sebuah kelompok penjahat di Amerika yang menyandera isterinya.

     Di buku ini, sepertinya Ken Follet menggambarkan Clipper dengan cukup rinci. Sedikit kecewa karena ketegangan yang pembaca fikir akan mewarnai buku ini, ternyata tidak, justru yang terkesan buku ini penuh dengan adegan panas antar sesama penumpang Clipper. Dan sudah dikatakan sebelumnya di sampul belakang buku ini dikasih label ‘Novel Dewasa’, karena memang banyak adegan-adegan 17 tahun ke atas, atau bahkan 25 tahun ke atas yang digambarkan dengan cukup rinci. Membaca beberapa review lain, ada yang menyatakan bahwa novel ini memang tidak terlalu menonjolkan kekuatan Ken Follet sebagai "master of suspense". Novel ini malahan dikatakan sebagai novel Ken Follet yang lumayan 'panas'. 

     Tetapi Ken Follett berhasil menggabungkan semua itu menjadi sebuah cerita yang enak dibaca. Apalagi detail-detail dari pelayanan kapal terbang eksklusif ini sungguh sangat menggiurkan untuk dicicipi. Belum lagi fasilitas-fasilitas yang ada di kapal ini, sungguh mencengangkan. Penulis seolah berhasil membawa pembaca ikut merasakan mewahnya kapal ini. Belum lagi suasana dan latar belakang buku ini. Sesuai judul buku, Night Over Water, pembaca seolah diajak untuk menikmati malam di atas samudera Atlantik. Tentunya dengan segala konflik dan intrik yang terjadi di dalamnya.

     Dan kelebihan lainnya dari novel ini,  Menurut saya buku ini layak dibaca, dari segi cerita dan pencampuran antara fiksi-nonfiksi, sebenarnya kisah yang tertulis seperti benar-benar terjadi di masa lampau, sangat mendekati kenyataan yang mungkin pernah ada dan terjemahannya tidak terlalu sempurna. Bisa dirasakan kepiawaian penulis dalam menjalin kisah tegang. Banyak kejutan-kejutan yang berhasil dibangun oleh penulis tanpa bisa ditebak sebelumnya. Karena belum pernah membaca novel Ken Follett yang lain, jadi pembaca belum bisa membuat perbandingan. Dari situsnya, Ken menyatakan kalau novel ini termasuk novel dia yang tergolong ringan.

     Sebagaimana novel karya Ken Follet, yang selalu teliti dengan setting lokasi serta pemilihan waktu yang detil, penuh variasi, demikian pula dengan berbagai macam karakter yang dimunculkan, dari sekian banyak tokoh dengan latar belakang berbeda, namun mereka semua dijalin dalam suatu wadah yang membuat sebuah kisah akan interaksi antar manusia yang sangat menarik. Pertemuan berbagai jenis manusia, beda sosial, beda budaya, beda bahasa dan latar belakang, tapi semuanya memiliki kesamaan : masing-masing punya rahasia serta hasrat kelam, yang akhirnya muncul dalam kondisi tekanan dan stress – sekian jam terkurung bersama dalam pesawat di udara, tak mampu melarikan diri hanya dapat mencari pelampiasan, bagi sebagian tidak berbahaya, tapi sebagian lagi tindakan berikutnya justru memicu mara-bahaya.
     

0 komentar:

Copyright © 2012 dear good people | Guilty Crown Theme | Designed by Johanes DJ